DIRI ( THE SELF )
Diri ( self) adalah salah satu hal yang paling banyak diperbincangkan dalam psikologi sosial dalam dekade terakhir. Salah seorang pendiri psikologi modern, William James, menggambarkan diri ( the self) sebagai sebuah proses mengetahui dan berpikir, dengan sebuah subjek (the I, diri yang sadar dan aktif) dan sebuah objek (the me, diri yang disadari atu diri yang menjadi objek renungna kita). Menurut James, ada tiga aspek Me :
1. Aspek material (material self), tubuh dan barang milik;
2. Diri social (social self), kesadaran tentang bagaimana seseorang dilihat oleh orang lain;
3. Diri spiritual (spiritual self), kepribadian dan aspirasi psikologis seseorang.
KONSEP DIRI ( Self-Concept )
Sebagai manusia, kita tidak hanya melakukan persepsi terhadap orang lain, tetapi , juga kita mempersepsi diri kita sendiri. Saat mempersepsi diri sendiri itu, diri kita menjadi subjek dan objek persepsi sekaligus. Bagaimanakah ini terjadi?
Menuut Charles Horton Cooley, kita melakukannya dengan membayangkan diri kita sebagai orang lain (dalam benak kita). Oleh Cooley, gejala ini dinamakannya looking-glass self (diri cermin); seakan-akan kita menaruh cermin didepan kita. Mula-mula, kita membayangkan bagaimana orang lain menilai penampilan kita. Kemudian, kita akan mengalami perasaan tertentu mengenai diri kita (misalnyabangga, kecewa, malu, sedih).
A. PENGERTIAN DIRI (SELF-CONCEPT)
Konsep diri adalah pikiran dan keyakinan seseorang mengenai dirinya sendiri.
Jadi, konsep diri adalah pandangan dan perasaan tentang diri kita. Persepsi tentang diri ini dapat bersifat psikologis, social, dan fisis (Rakhmat,2003). Misalnya, anda mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada diri anda:
Bagaimana watak saya sebenarnya?
Apa yang membuat saya bahagia dan sedih?
Apa yang sangat mencemaskan saya?
Bagaimana orang lain memandang saya?
Apakah mereka menghargai atau merendahkan saya?
Apakah mereka membenci atau menyukai saya?
Bagiamana pandangan saya tentang penampilan saya?
Apakah saya orang yang menarik atau jelek?
Apakah tubuh saya kuat atu lemah?
Jawaban pada tiga pertanyaan pertama adalah persepsi psikologis tentang diri Anda. Jawaban pada tiga pertanyaan berikutnya adalah persepsi social. Jawaban pada tiga pertanyaan terakhir adalah persepsi fisis tentang diri Anda. Dengan demikian, konsep diri bukan sekedar gambaran deskriptif tentang diri, tetapi juga penilaian tentang diri Anda.
Tidak ada seorangpun yang terlahir secara langsung memiliki self-concept, ia berkembang seiring perjalanan hidup seseorang, dan pengaruh dari luar terhadap
seseorang.
B. SUMBER-SUMBER KONSEP DIRI
Konsep diri dapat bersumber dari self-esteem (harga diri) dan social evaluation (penilaian social).
1. Self-Esteem
Self-esteem (harga diri) adalah penilaian, baik positif atau negative, individu terhadap diri sendiri.
2. Social Evaluation (Penilaian Sosial)
Kebanyakan informasi tentang diri sendiri tidak kita dapatkan dari perenungan atau refleksi diri, melainkan dari orang lain. Keyakinan Anda tentang pendapat orang lain terhadap Anda akan mempengaruhi perilaku dan keinginan Anda untuk berubah atu tidak.
Proses evaluasi social ini termasuk di dalamnya Reflected appraisal (pantulan penilaian) atau direct feedback (umpan balik langsung)
C. TEORI-TEORI KONSEP DIRI
Salah satu teori tentang self-concept, yaitu social comparison theory (teori perbandingan sosial), memfokuskan pada bagaimana perbandingan dengan orang lain mempengaruhi keyakinan kita.
teori tentang self-concept tersebut, yakni:
1. Social Comparison (Pembandingan social)
2. Persepsi diri (Self-Perception)
KOGNISI SOSIAL TENTANG DIRI
1. Self-awareness (Kesadaran Diri)
Dalam Johari Window dijelaskan bahwa “diri” manusia terbagi atas empat bagian atu sel (quadran, jendela,bagian). Tiap-tiap sel itu mewakili bagian “diri” (self) yang berbeda-beda.
a. Open Self (daerah terbuka)
Bagian self ini menyajikan informasi, perilaku, sifat, perasaan, keinginan, motif, dan ide yang diketahui oleh diri kita sendiri dan orang lain.
b. Blind self (Daerah Buta)
Bagian self ini menyajikan hal-hal tentang diri kita yang diketahui oleh orang lain namun tidak diketahui oleh diri kita.
c. Hidden self (Daerah Tersembunyi)
Bagian ini berisi tentang hal-hal yang kita ketahui dari dalam diri kita sendiri dan tidak diketahui oleh orang lain.
d. Uknown Self (Daerah Tidak Diketahui/Tidak Dikenal)
Bagian ini merupakan aspek diri kita yang tidak diketahui baik oleh diri kita sendiri maupun orang lain.
2. Self-Schemata (Skema Diri)
self-schemata adalah seperangkat susunan self-generalizations (hal-hal yang umum) dari diri seseorang, yang didapat dari penilaian yang dilakukan sendiri atau orang lain.
Self-schema terdiri dari standar atau ukuran bagi diri seseorang.
B. SELF-MOTIVATION (MOTIVASI DIRI)
Mengapa kita termotivasi untuk melakukan sesuatu? Atau sebaliknya, mengapa kita tidak termotivasi untuk melakukan sesuatu? Banyak penelitian psikologi social berfokus pada cara diri dimotivasi untuk mengumpulkan informasi, mengingat, dan memprosesnya, dan bertindak dalam lingkungan social. Menurut Weber, motivasi diri dapat dilihat dalam tiga hal: self-consistenct, self-enchacement, dan self-control.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar