Selasa, 04 Desember 2012

SIKAP DAN PERILAKU

SIKAP DAN PERILAKU MANUSIA



 Sikap

 Terdapat kaitan yang erat antara sikap dan perilaku manusia, sikap akan mengarahkan perilaku. Oleh karena itu, dalam hubungan interpersonal sikap akan berpengaruh pada pola-pola hubungan interpersonal yang di kembangkan.

 PENGERTIAN SIKAP

 Sikap dapat didefinisikan sebagai posisi yang di ambil dan dihayati seseorang terhadap benda,masalh atau lembaga .beberap sikap bersifat abstrak, misalnya sikap terhadap demokrasi. Sikap-sikap lain dapat bersifat impersonal, misalnya sikap terhadap ganja itu jelek. Akan tetapi sikap yang paling penting adalah sikap terhadap orang lain (Soekaji, Sutarlinah, 1986).

Dari berbagai definisi tampak bahwa ciri khas dari sikap adalah sbg berikut.
1. Mempunyai objek tertentu(orang,perilaku,konsep,situasi,dan benda)
2. Mengandung penilaian (setuju atau tidak setuju,suka atau tidak suka) (Sarwono,S. 1997)
Bagaimana proses terjadinya sikap?
Mengenai proses terjadinya menurut Sarwono,S.(1999) sebagian besar pakar berpendapat bahwa sikap dapat saja sikap dapat timbul tanpa da pengalaman sebelumnya. Misalnya, orang yang sejak bayi tidak suka sayur.

Perbedaan antara sikap dan sifat

Sikap (attitude)                                                         Sifat (traid)
Laten                                                                        Tidak tampak dari luar
Mengarahkan perilaku                                               Mengarahkan perilaku
Ada unsure penilaian terhadap objek sikap                Tidak selalu menilai, cenderung konsisten pada                                                                                              berbagai situasi, tidak tergangtung penilaian sesat
Lebih bias berubah/menyesuaikan                             Menolak perubahan
 

ASPEK-ASPEK SIKAP

Para ahli psikologi social menyatakan bahwa sikap terdiri dari tiga bagian: (1) kognitif, (2) afektif, (3) konatif. Myers (1996)memberikan istilah yang lebih mudah di ingat, yakni “ABC” kependekan dari contoh berikut menjelaskan bagaimana aspek tersebut berfungsi.

PENGUKURAN SIKAP

Ada beberapa tehnik yang bias digunakan untuk mengatur sikap. Di bawah ini di kemukakan tiga skala pengukuran sikap.

1. Skala thustone

2. Skala likert

3. Skala Semantic Differential

PEMBENTUKAN SIKAP

 Para peneliti telah mengidentifikasikan tiga jenois pendekatan dalam memahami pembentukan sikap manusia, yaitu (1) pendekatan belajar, (2) pendekatan consistency cognitive, (3) pendekatan motivational.

Konsep Diri

                     DIRI ( THE SELF )


 

Diri ( self) adalah salah satu hal yang paling banyak diperbincangkan dalam psikologi sosial dalam dekade terakhir. Salah seorang pendiri psikologi modern, William James, menggambarkan diri ( the self) sebagai sebuah proses mengetahui dan berpikir, dengan sebuah subjek (the I, diri yang sadar dan aktif) dan sebuah objek (the me, diri yang disadari atu diri yang menjadi objek renungna kita). Menurut James, ada tiga aspek Me :
1. Aspek material (material self), tubuh dan barang milik;
2. Diri social (social self), kesadaran tentang bagaimana seseorang dilihat oleh orang lain;
3. Diri spiritual (spiritual self), kepribadian dan aspirasi psikologis seseorang.

KONSEP DIRI ( Self-Concept )

Sebagai manusia, kita tidak hanya melakukan persepsi terhadap orang lain, tetapi , juga kita mempersepsi diri kita sendiri. Saat mempersepsi diri sendiri itu, diri kita menjadi subjek dan objek persepsi sekaligus. Bagaimanakah ini terjadi?
Menuut Charles Horton Cooley, kita melakukannya dengan membayangkan diri kita sebagai orang lain (dalam benak kita). Oleh Cooley, gejala ini dinamakannya looking-glass self (diri cermin); seakan-akan kita menaruh cermin didepan kita. Mula-mula, kita membayangkan bagaimana orang lain menilai penampilan kita. Kemudian, kita akan mengalami perasaan tertentu mengenai diri kita (misalnyabangga, kecewa, malu, sedih).

A. PENGERTIAN DIRI (SELF-CONCEPT)

Konsep diri adalah pikiran dan keyakinan seseorang mengenai dirinya sendiri.
Jadi, konsep diri adalah pandangan dan perasaan tentang diri kita. Persepsi tentang diri ini dapat bersifat psikologis, social, dan fisis (Rakhmat,2003). Misalnya, anda mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada diri anda:
Bagaimana watak saya sebenarnya?
Apa yang membuat saya bahagia dan sedih?
Apa yang sangat mencemaskan saya?
Bagaimana orang lain memandang saya?
Apakah mereka menghargai atau merendahkan saya?
Apakah mereka membenci atau menyukai saya?
Bagiamana pandangan saya tentang penampilan saya?
Apakah saya orang yang menarik atau jelek?
Apakah tubuh saya kuat atu lemah?
Jawaban pada tiga pertanyaan pertama adalah persepsi psikologis tentang diri Anda. Jawaban pada tiga pertanyaan berikutnya adalah persepsi social. Jawaban pada tiga pertanyaan terakhir adalah persepsi fisis tentang diri Anda. Dengan demikian, konsep diri bukan sekedar gambaran deskriptif tentang diri, tetapi juga penilaian tentang diri Anda.
Tidak ada seorangpun yang terlahir secara langsung memiliki self-concept, ia berkembang seiring perjalanan hidup seseorang, dan pengaruh dari luar terhadap
seseorang.

B. SUMBER-SUMBER KONSEP DIRI

Konsep diri dapat bersumber dari self-esteem (harga diri) dan social evaluation (penilaian social).
1. Self-Esteem
Self-esteem (harga diri) adalah penilaian, baik positif atau negative, individu terhadap diri sendiri.

2. Social Evaluation (Penilaian Sosial)
Kebanyakan informasi tentang diri sendiri tidak kita dapatkan dari perenungan atau refleksi diri, melainkan dari orang lain. Keyakinan Anda tentang pendapat orang lain terhadap Anda akan mempengaruhi perilaku dan keinginan Anda untuk berubah atu tidak.
Proses evaluasi social ini termasuk di dalamnya Reflected appraisal (pantulan penilaian) atau direct feedback (umpan balik langsung)

C. TEORI-TEORI KONSEP DIRI

Salah satu teori tentang self-concept, yaitu social comparison theory (teori perbandingan sosial), memfokuskan pada bagaimana perbandingan dengan orang lain mempengaruhi keyakinan kita.
teori tentang self-concept tersebut, yakni:

1. Social Comparison (Pembandingan social)

2. Persepsi diri (Self-Perception)
KOGNISI SOSIAL TENTANG DIRI

1. Self-awareness (Kesadaran Diri)
Dalam Johari Window dijelaskan bahwa “diri” manusia terbagi atas empat bagian atu sel (quadran, jendela,bagian). Tiap-tiap sel itu mewakili bagian “diri” (self) yang berbeda-beda.



 




a. Open Self (daerah terbuka)
Bagian self ini menyajikan informasi, perilaku, sifat, perasaan, keinginan, motif, dan ide yang diketahui oleh diri kita sendiri dan orang lain.

b. Blind self (Daerah Buta)
Bagian self ini menyajikan hal-hal tentang diri kita yang diketahui oleh orang lain namun tidak diketahui oleh diri kita.

c. Hidden self (Daerah Tersembunyi)
Bagian ini berisi tentang hal-hal yang kita ketahui dari dalam diri kita sendiri dan tidak diketahui oleh orang lain.

d. Uknown Self (Daerah Tidak Diketahui/Tidak Dikenal)
Bagian ini merupakan aspek diri kita yang tidak diketahui baik oleh diri kita sendiri maupun orang lain.

2. Self-Schemata (Skema Diri)
self-schemata adalah seperangkat susunan self-generalizations (hal-hal yang umum) dari diri seseorang, yang didapat dari penilaian yang dilakukan sendiri atau orang lain.
Self-schema terdiri dari standar atau ukuran bagi diri seseorang.

B. SELF-MOTIVATION (MOTIVASI DIRI)

Mengapa kita termotivasi untuk melakukan sesuatu? Atau sebaliknya, mengapa kita tidak termotivasi untuk melakukan sesuatu? Banyak penelitian psikologi social berfokus pada cara diri dimotivasi untuk mengumpulkan informasi, mengingat, dan memprosesnya, dan bertindak dalam lingkungan social. Menurut Weber, motivasi diri dapat dilihat dalam tiga hal: self-consistenct, self-enchacement, dan self-control.


   

Senin, 03 Desember 2012

PENDEKATAN PSIKOLOGI TENTANG PERILAKU MANUSIA

5 TEORI UTAMA PSIKOLOGI MODERN DALAM MEMANDANG PERILAKU MANUSIA
•    Pendekatan neurobiologis
•    Pendekatan psikoanalisis
•    Pendekatan perilaku
•    Pendekatan kognitif
•    Pendekatan humanistis

• Pendekatan neurobiologis : Pendekatan yg berusaha menghubungkan tindakan dengan kejadian yang berlangsung didalam tubuh manusia, terutama dalam otak dan susunan syaraf
• Pendekatan psikoanalisis : Tokohnya : Sigmund freud
Perilaku manusia ditentukan oleh insting bawaan yang sebagian besar tidak disadari
Dalam pandangan psikoanalisis kepribadian manusia merupakan interaksi antara Id, Ego dan Superego
Id, adalah bagian kepribadian yang menyimpan dorongan – dorongan biologis manusia – pusat insting (hawa nafsu-dlm kamus agama)
Ada 2 instink dominan : (1) libido – insting reproduktif
            (2) thanatos – insting destruktif dan agresif
Id  bergerak berdasarkan prinsip kesenangan, ingin segera memenuhi kebutuhannya
Ego menjembatani tuntutan id dengan realitas di dunia luar
Superego adalah hati nurani yg merupakan internalisasi dari norma-norma sosial dan kultural masyarakat. Baik id  maupun superego berada dalam bawah sadar manusia
• Pendekatan perilaku
Menganalisis perilaku manusia hanya berdasarkan perilaku yg nampak dan dapat diukkur. Behaviorisme juga disebut prikologi Stimulus-Respon (S-R)
• Pendekatan kognitif
Psikologi kognitif berpendapat bahwa manusia bukan hanya penerima stimuli yg pasif.
• Psikologi humanistik bertumpu pada tiga dasat pijakan yaitu (1) keunikan manusia (2) pentingya nilai dan makna (3) kemampuan manusia untuk mengembangkan diri

FAKTOR-FAKTOR PERSONAL YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MANUSIA

FAKTOR PERSONAL
•    Faktor biologis
•    Faktor-faktor sosiopsikologis
FAKTOR SITUASIONAL
•    Faktor ekologis
•    Faktor rancangan dan arsitektural
•    Faktor temporal
•    Susunan perilaku
•    Teknologi
•    Faktor sosial
















Apa Itu Psikologi?

Apa Itu Psikologi? 

PENGERTIAN PSIKOLOGI

Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental. Psikologi merupakan cabang ilmu yang masih muda atau remaja. Sebab, pada awalnya psikologi merupakan bagian dari ilmu filsafat tentang jiwa manusia. Menurut plato, psikologi berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat, hakikat, dan hidup jiwa manusia (psyche = jiwa ; logos = ilmu pengetahuan).
Jiwa itu merupakan pengertian yang abstrak, tidak bisa dilihat dan belum bisa diungkapkan secara lengkap dan jelas, maka orang lebih cenderung mempelajari “jiwa yang memateri” atau gejala “jiwa yang meraga/menjasmani”, yaitu bentuk tingkah laku manusia (segala aktivitas, perbuatan, penampilan diri) sepanjang hidupnya. Oleh karena itu, psikologi butuh berabad-abad lamanya untuk memisahkan diri dari ilmu filsafat.

HUBUNGAN PSIKOLOGI DENGAN ILMU LAIN
1.    Hubungan Psikologi dengan Sosiologi
2.    Hubungan psikologi dengan Ilmu Komunikasi
3.    Hubungan Psikologi dengan Biologi
4.    Hubungan Psikologi dengan Ilmu Alam
5.    Hubungan Psikologi dengan Filsafat
6.    Hubungan Psikologi dengan Ilmu Pendidikan
7.    Hubungan Psikologi dengan Ilmu Politik

Psikologi merupakan ilmu yang mempunyai peranan penting dalam bidang politik, “massa psikologi”.
Penting bagi politisi untuk menyelamiv gerakan jiwa dari rakyat pada umumnya, golongan tertentu pada khususnya.
Psikologi sosial dapat menjelaskan bagaimana sikap dan harapanv masyarakat dapat melahirkan tindakan serta tingkah laku yang berpegang teguh pada tuntutan masyarakat.

SEJARAH PSIKOLOGI

Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Bahkan sebelum Wundt mendeklarasikan laboratoriumnya tahun 1879 – yang dipandang sebagai kelahiran psikologi sebagai ilmu – pandangan tentang manusia dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelekstual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.
Berdasarkan pandangan tersebut, bagian Sejarah Psikologi ini akan dibagi ke dalam beberapa periode dengan berbagai tokohnya.
Psikologi sebagai bagian dari filsafat:
- Masa Yunani
- Masa Abad Pertengahan
- Masa Renaisans

Psikologi sebagai bagian dari ilmu faal:
•Masa Pasca Renaisans

Psikologi sebagai ilmu yang mandiri:
•Masa akhir abad ke-19
Memasuki abad ke-20, psikologi berkembang dalam berbagai school of thought. Kalau Wundt meletakkan dasar bagi psikologi dengan pandangan strukturalisme, maka selanjutnya berbagai aliran utama yang muncul adalah sebagai berikut.
•Fungsionalisme
•Behaviorisme
•Psikoanalisa
•Psikologi Gestalt
•Psikologi Humanistik

ALIRAN-ALIRAN PSIKOLOGI

Behaviourisme
Aliran ini memandang manusia sebagai mesin (homo mechanicus) yang dapat dikendalikan perilakunya melalui suatu pelaziman (conditioning). Sikap yang diinginkan dilatih terus-menerus sehingga menimbulkan maladaptive behaviour atau perilaku menyimpang.

Psikoanalisis
Psikoanalisis disebut sebagai depth psychology yang mencoba mencari sebab-sebab perilaku manusia pada alam tidak sadarnya. Tokoh dari aliran ini adalah Sigmund Freud seorang neurolog berasal dari Wina, Austria akhir abad ke-19. Aliran ini berpendapat bahwa manusia adalah makhluk yang berkeinginan (homo volens).

Psikologi Humanistis
Aliran ini muncul akibat reaksi atas aliran behaviourisme dan psikoanalisis. Kedua aliran ini dianggap merendahkan manusia menjadi sekelas mesin atau makhluk yang rendah.
Salah satu tokoh dari aliran ini – Abraham Maslow – mengkritik Freud dengan mengatakan bahwa Freud hanya meneliti mengapa setengah jiwa itu sakit, bukannya meneliti mengapa setengah jiwa yang lainnya bisa tetap sehat.

Rabu, 28 November 2012

Sensasi dan Persepsi


 
Sensasi dan Persepsi

Proses penerimaan dan pengolahan informasi dalam diri individu dimulai dari proses penerimaan informasi yang paling awal, yaitu sensasi. Dan diikuti dengan proses persepsi sampai proses penyimpanan dan penggunaan kembali informasi tersebut.
Proses Sensasi
1.      Manusia selalu dikelilingi oleh berbagai sensasi
2.      Di cofe, telinga menangkap suara musik, hidung mencium wewangian bunga
3.      Melalui alat indralah manusia memperoleh pengetahuan dan semua kemampuan untuk berinteraksi dengan dunianya.

Sensasi adalah proses menangkap stimuli melalui alat indra. Berasal dari kata sense, yg berarti alat indra, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Kita mengenal 5 alat indra, yaitu penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan perasa/pengecap. Indra terpenting manusia adalah penglihatan kemudian baru pendengaran. Manusia memanipulasi benda-benda dengan tangan sehingga indra peraba pun menjadi penting.

 Selain ke5 indra itu, dunia psikologi juga mengenal indra kinestesis dan vestibular

Kinestesis adalah indra yg memberi informasi ttg posisi tubuh dan anggota badan. 
Vestibular adalah indra keseimbangan. Indra ini menolong menjaga keseimbangan misalnya saat seorang naik sepeda. Alat indra ini berada dalam di bagian dalam telinga.

Sensasi dipengaruhi oleh faktor situasional dan faktor personal. Situasional faktor dari luar. Misalnya: lembutnya suara, tajamnya bebauan. Personal hal-hal yg dimiliki seseorang, misalnya: kapasitas alat indra,pengalaman, lingkungan budaya. Proses Persepsi, yaitu cara kita menginterpretasi atau mengerti pesan yg telah diproses oleh sistem indrawi kita.
Contoh: Ketika mencium wangi bunga melati, anda mengalami  sensasi. Anda menyadari wewangian tersebut sama dengan parfum jasmine yg dipakai sahabat anda. Kesadaran atau interpretasi anda atas wewangian bunga itulah yg disebut dengan persepsi.

Dalam pengertian psikologi persepsi adalah proses pencarian informasi untuk dipahami. Alat untuk memperoleh informasi tersebut adalah penginderaan (penglihatan, pendengaran, peraba ) sedangkan alat untuk memahaminya adalah kognisi atau kesadaran.


Tema Psikolgi Komunikasi


  1. Apa itu psikologi, sumbangan terhadap disiplin ilmu komunikasi dan lingkup psikologi komunikasi
  2. Perilaku dan berbagai pendekatan psikologi tentang perilaku manusia
  3. Penerimaan dan pengolahan informasi dalam diri individu melalui apa yang disebut sensasi dan proses persepsi hingga proses menyimpan dan menggunakan informasi tersebut
  4. Konsep diri dan komunikasi, teori-teori konsep diri dan kognisi sosial 
  5. Persepsi tentang orang, perbedaannya dengan persepsi benda, dan atribusi beserta teori-teori atribusi
  6. Sikap, cara mengukur sikap, bagaimana sikap itu terbentuk, bagaimana keterkaitan antara sikap dan  perilaku serta bagaimana mengubah sikap
  7. Atraksi yang terjadi dalam hubungan interpersonal dan proses terjadinya hubungan interpersonal
  8. Pengaruh sosial dalam perilaku komunikasi dan kepemimpinan dalam kelompok
  9. System komunikasi massa, bagaimana khalayak media massa, bagaimana interaksi antara individu dengan media dan bagaimana media dapat mempengaruhi individu